Senin, 09 April 2012

Kriteria Manager Proyek yang Baik

Manager adalah orang atau seseorang yang harus mampu membuat orang-orang dalam organisasi yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya, akan tetapi memiliki ciri yang sesuai dengan tujuan dan teknologi. Dan tugas seorang manager adalah bagaimana mengintegrasikan berbagai macam variabel (karakteristik, budaya, pendidikan dan lain sebagainya) kedalam suatu tujuan organisasi yang sama dengan cara melakukan mekanisme penyesuaian. Adapun mekanisme yang diperlukan untuk menyatukan variabel diatas adalah sebagai berikut:  
*Pengarahan yang mencakup pembuatan keputusan, kebijaksanaan, supervisi, dan lain-lain. 
* Rancangan organisasi dan pekerjaan. 
* Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan. 
* Sistem komunikasi dan pengendalian. 
* Sistem reward.
Hal tersebut memang tidak mengherankan karena posisi Manajer Proyek memegang peranan kritis dalam keberhasilan sebuah proyek terutama di bidang teknologi informasi. Berikut ini kualifikasi teknis maupun nonteknis yang harus dipenuhi seorang Manajer Proyek: 
  • Karakter Pribadinya
  • Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
  • Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin

Karakter Pribadi yang Harus Dimiliki Seorang Manager Proyek
  1. Memiliki pemahaman yang menyeluruh mengenai teknis pekerjaan dari proyek yang dikelola olehnya.
  2. Mampu bertindak sebagai seorang pengambil keputusan yang handal dan bertanggung jawab.
  3. Memiliki integritas diri yang baik namun tetap mampu menghadirkan suasana yang mendukung di lingkungan tempat dia bekerja.
  4. Asertif
  5. Memiliki pengalaman dan keahlian yang memadai dalam mengelola waktu dan manusia.
 
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Tim yang Dipimpin
  1. Memiliki kemampuan dan keahlian berkomunikasi serta manajerial.
  2. Mampu menyusun rencana, mengorganisasi, memimpin, memotivasi serta mendelegasikan tugas secara bertanggung jawab kepada setiap anggota tim.
  3. Menghormati para anggota tim kerjanya serta mendapat kepercayaan dan penghormatan dari mereka.
  4. Berbagi sukses dengan seluruh anggota tim.
  5. Mampu menempatkan orang yang tepat di posisi yang sesuai.
  6. Memberikan apresiasi yang baik kepada para anggota tim yang bekerja dengan baik.
  7. Mampu mempengaruhi pihak-pihak lain yang terkait dengan proyek yang dipimpinnya untuk menerima pendapat-pendapatnya serta melaksanakan rencana-rencana yang disusunnya.
  8. Mendelegasikan tugas-tugas namun tetap melakukan pengendalian melekat.
  9. Memiliki kepercayaan yang tinggi kepada para profesional terlatih untuk menerima pekerjaan-pekerjaan yang didelegasikan darinya.
  10. Menjadikan dirinya sebagai bagian yang terintegrasi dengan tim yang dipimpinnya.
 
Karakteristik Kemampuan Terkait dengan Proyek yang Dikelola
  1. Memiliki komitmen yang kuat dalam meraih tujuan dan keberhasilan proyek dalam jadwal, anggaran dan prosedur yang dibuat.
  2. Pelaksanakan seluruh proses pengembangan proyek IT sesuai dengan anggaran dan waktu yang dapat memuaskan para pengguna/klien.
  3. Pernah terlibat dalam proyek yang sejenis.
  4. Mampu mengendalikan hasil-hasil proyek dengan melakukan pengukuran dan evaluasi kinerja yang disesuaikan dengan standar dan tujuan yang ingin dicapai dari proyek yang dilaksanakan.
  5. Membuat dan melakukan rencana darurat untuk mengantisipasi hal-hal maupun masalah tak terduga.
  6. Membuat dan menerapkan keputusan terkait dengan perencanaan.
  7. Memiliki kemauan untuk mendefinisikan ulang tujuan, tanggung jawab dan jadwal selama hal tersebut ditujukan untuk mengembalikan arah tujuan dari pelaksanaan proyek jika terjadi jadwal maupun anggaran yang meleset.
  8. Membangun dan menyesuaikan kegiatan dengan prioritas yang ada serta tenggat waktu yang ditentukan sebelumnya.
  9. Memiliki kematangan yang tinggi dalam perencanaan yang baik dalam upaya mengurangi tekanan dan stres sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerja tim.
  10. Mampu membuat perencanaan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
 Skill yang Dibutuhkan Manager Proyek:
Shtub (1994) menggambarkan diagram kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seorang manajer proyek. Diantaranya adalah:
  • Problem Solving, kemampuan manajer dalam menyelesaikan masalah secara efektif dan efisien.
  • Budgeting and Cost Skills, Kemampuan dalam hal membuat anggaran biaya proyek, analisis kelayakan investasi agar keuangan proyek dapat berjalan optimal sesuai dengan keinginan penyedia dana.
  • Schedulling and Time Management Skills, kemampuan untuk menjadwalkan proyek. Disini manajer proyek dituntut untuk dapat mengelola waktu secara baik agar proyek dapat selesai tepat waktu seperti yang diharapkan. Untuk mengelola waktu ini manajer proyek harus mendefinisikan aktivitas-aktivitas yang diperlukan, misalnya dengan teknik WBS atau Work Breakdown Structure. Selain itu manajer proyek harus mampu memperkirakan waktu bagi setiap aktivitas secara realistis. Hal ini memerlukan kordinasi dengan tim proyek untuk menentukan estimasi berapa alam aktivitas tersebut dilakukan. Kemudian, manajer proyek harus mengatur waktu peringatan untuk mengindikasikan tanggal-tanggal kritis selama proyek berlangsung.
  • Technical Skills, Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan teknis biasanya di dapat dari penimbaan ilmu khusus di bangku formal, misalnya Institut Manajemen Proyek, dan sebagainya.
  • Leadership Skills, Kepemimpinan menjadi salah satu peranan penting yang dimiliki oleh seorang manajer proyek. Apa yang dilakukan oleh manajer proyek menendakan bagaimana seharusnya orang lain atau timnya bekerja. Dengan ini manajer proyek dapat mempengaruhi bagaimana orang lain dapat bertindak dan bereaksi terhadap isu-isu proyek.
  • Resource Management and Human Relationship Skills, Pemakaian sumber daya adalah masalah utama bagi para manajer proyek. Manajer proyek perlu memahami akibat dari kegagalan dalam mengelola sumber daya, oleh karena itu perlu kehati-hatian dalam menempatkan sumberdaya yang ada dan menjadwalkannya. Hal ini membutuhkan kemampuan untuk membangun jaringan social dengan orang-orang yang terlibat di dalam proyek, seperti para stakeholder. Seorang manajer proyek yang efektif harus mampu untuk menempatkan diri dalam memberikan keterbukaan dan persahabatan dengan pihak lain, salah satunya dengan menjadi pendengar yang baik.
  • Communication Skills, Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui tanggung jawab mereka. Kadang, jadwal perencanaan yang sudah dibuat secara sempurna oleh manajer proyek tidak dijalankan oleh timnya, tim lebih memilih bekerja dengan aturan mereka sendiri. Hal ini dikarenakan sang manajer tidak memberikan penjelasan atau mempresentasikan prosedur yang diinginkan dalam menjalankan proyek.
  • Negotiating Skills, Untuk memperoleh simpati dan dukungan dari manajemen atas, kemampuan negosiasi dititik beratkan disini. Tapi, manajer proyek harus memahami kepentingan manajemen atas sehingga dengan pemahaman ini manajer proyek dapat melakukan bargaining dengan pemikiran yang tenang dan jernih untuk memperoleh apa yang diinginkan. Selain kemampuan komunikasi yang baik, negosiasi juga memerlukan strategi dalam menarik dukungan manajemen atas atau sponsor mereka, bagaimanapun, pihak yang bernegosiasi harus dapat melihat loyalitas sang manajer terhadap mereka, baru kemudian akan muncul kepercayaan.
  • Marketing, Contracting, Customer Relationship Skills, Kemampuan menjual tidak hanya dimiliki oleh marketer saja, akan tetapi manajer proyek harus memiliki kemampuan untuk memasarkan hasil proyeknya, karena akan sangat tragis ketika sebuah proyek yang sukses secara implementatif, tetapi outputnya tidak dibutuhkan oleh para penggunanya. Bagaimanapun apa yang akan dikatakan sang manajer proyek kepada pelanggannya akan lebih berpengaruh daripada yang mengatakan hanya bagian marketing. Selain itu, kedekatan dengan konsumen sangat diperlukan. Sang manajer perlu responsive terhadap perubahan kebutuhan dan persyaratan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Sekali lagi, kemampuan komunikasi sangat berperan penting disini. Dalam konsep TQM, kunci utama untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan adalah komunikasi secara terus-menerus antar pelanggan maupun antar tim proyek (Tjiptono&Diana, 2003)
(http://www.lintasberita.com/Lifestyle/Relations/kriteria-manager-proyek-yang-baik)

COCOMO

COCOMO (Constructive Cost Model) dikembangkan pada tahun 1981, oleh Barry Boehm memperkenalkan hirarki model estimasi PL dengan nama COCOMO, Barry Boehm mendesain COCOMO untuk memberikan estimasi / perkiraan jumlah Person-Months untuk mengembangkan suatu produk software. Referensi pada model ini dikenal dengan nama COCOMO 81.
Pada tahun 1990, muncul suatu model estimasi baru yang disebut dengan COCOMO II. Secara umum referensi COCOMO sebelum 1995 merujuk pada original COCOMO model yaitu COCOMO 81, setelah itu merujuk pada COCOMO II.
COCOMO II diset sebagai siklus hidup software modern. Orgininal COCOMO model sudah sangat berhasil, tetapi tidak sesuai dengan praktek pengembangan software yang lebih baru sebagaimana dengan software tradisional. COCOMO II menargetkan proyek software pada tahun 1990an sampai 2000an dan akan terus berkembang dalam beberapa tahun ke depan.
Sejarah Singkat Cocomo
COCOMO pertama kali diterbitkan pada tahun 1981 Barry Boehm W. 's Book ekonomi Software engineering sebagai model untuk memperkirakan usaha, biaya, dan jadwal untuk proyek-proyek perangkat lunak. Ini menarik pada studi dari 63 proyek di TRW Aerospace mana Barry Boehm adalah Direktur Riset dan Teknologi Perangkat Lunak pada tahun 1981. Penelitian ini memeriksa proyek-proyek ukuran mulai dari 2.000 sampai 100.000 baris kode, dan bahasa pemrograman mulai dari perakitan untuk PL / I. Proyek-proyek ini didasarkan pada model pengembangan perangkat lunak waterfall yang merupakan proses software umum pembangunan di 1981.
Referensi untuk model ini biasanya menyebutnya COCOMO 81. Pada tahun 1997 COCOMO II telah dikembangkan dan akhirnya diterbitkan pada tahun 2000 dalam buku Estimasi Biaya COCOMO II Software dengan COCOMO II. adalah penerus dari COCOMO 81 dan lebih cocok untuk mengestimasi proyek pengembangan perangkat lunak modern. Hal ini memberikan lebih banyak dukungan untuk proses pengembangan perangkat lunak modern, dan basis data proyek diperbarui. Kebutuhan model baru datang sebagai perangkat lunak teknologi pengembangan pindah dari batch processing mainframe dan malam untuk pengembangan desktop, usabilitas kode dan penggunaan komponen software off-the-rak. Artikel ini merujuk pada COCOMO 81.

Pengertian Cocomo
COCOMO terdiri dari tiga bentuk hirarki semakin rinci dan akurat. Tingkat pertama, Basic COCOMO adalah baik untuk cepat, order awal, kasar estimasi besarnya biaya perangkat lunak, namun akurasinya terbatas karena kurangnya faktor untuk memperhitungkan perbedaan atribut proyek (Cost Drivers). Intermediate COCOMO mengambil Driver Biaya ini diperhitungkan dan Rincian tambahan COCOMO account untuk pengaruh fase proyek individu.
Model Jenis Cocomo
Ada tiga model cocomo, yaitu :
1. Dasar Cocomo
Dengan menggunakan estimasi parameter persamaan (dibedakan menurut tipe sistem yang berbeda) upaya pengembangan dan pembangunan durasi dihitung berdasarkan perkiraan DSI.
Dengan rincian untuk fase ini diwujudkan dalam persentase. Dalam hubungan ini dibedakan menurut tipe sistem (organik-batch, sebagian bersambung-on-line, embedded-real-time) dan ukuran proyek (kecil, menengah, sedang, besar, sangat besar).
2. Intermediate Cocomo
Persamaan estimasi sekarang mempertimbangkan (terlepas dari DSI) 15 pengaruh faktor-faktor; ini adalah atribut produk (seperti kehandalan perangkat lunak, ukuran database, kompleksitas), komputer atribut-atribut (seperti pembatasan waktu komputasi, pembatasan memori utama), personil atribut ( seperti aplikasi pemrograman dan pengalaman, pengetahuan tentang bahasa pemrograman), dan proyek atribut (seperti lingkungan pengembangan perangkat lunak, tekanan waktu pengembangan). Tingkat pengaruh yang dapat diklasifikasikan sebagai sangat rendah, rendah, normal, tinggi, sangat tinggi, ekstra tinggi; para pengganda dapat dibaca dari tabel yang tersedia.
3. Detil Cocomo
Dalam hal ini adalah rincian untuk fase tidak diwujudkan dalam persentase, tetapi dengan cara faktor-faktor pengaruh dialokasikan untuk fase. Pada saat yang sama, maka dibedakan menurut tiga tingkatan hirarki produk (modul, subsistem, sistem), produk yang berhubungan dengan faktor-faktor pengaruh sekarang dipertimbangkan dalam persamaan estimasi yang sesuai. Selain itu detail cocomo dapat menghubungkan semua karakteristik versi intermediate dengan penilaian terhadap pengaruh pengendali biaya pada setiap langkah (analisis, perancangan, dll) dari proses rekayasa PL.
Model COCOMO dapat diaplikasikan dalam tiga tingkatan kelas:
  • Proyek organik (organic mode) Adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
  • Proyek sedang (semi-detached mode)Merupakan proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda
  • Proyek terintegrasi (embedded mode)Proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat

Software Open Source Aplikasi

Open source merupakan software berlisensi non komersial(gratis lisensi), meskipun begitu kekuatan dan kehandalan software-software open source sangat ampuh dan dapat dipercaya yang performansi kerjanya sama dengan software-software komersil lainnya.
            Perangkat lunak open source adalah perangkat lunak yang kode programnya terbuka, artinya kode program itu dapat dilihat dan diperoleh secara bebas.
            Software open source disebarluaskan dengan menggunakan lisensi public, antara lain misalnya lisensi GPL(GNU General Public License). Lisensi model ini memastikan bahwa kode sumber sebuah program open source akan selamanya bersifat open source. (Oleh: Dr. Husni Thamrin Ketua POSS-UMS) [2]
Feature utama dari karakteristik free(open source) adalah kebebasan dari user untuk:
-          Menggunakan software sesuai keinginannya,
-          Memiliki software yang tersedia sesuai kebutuhan,
-          Mendistribusikan software kepada user lainnya. [1]
Di dalam pembuatan suatu aplikasi, pastinya dibutuhkan suatu software(perangkat lunak). Gunanya adalah untuk memudahkan dan membantu dalam pembuatan aplikasi yang akan dibuat.
Kenapa dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi ?
Penggunaan software open source dalam pembuatan aplikasi dianjurkan karena diantaranya memiliki keuntungan:
-          Software bisa didapatkan secara gratis
-    Dengan adanya software berlisensi open source tersebut, kita dapat memiliki dan menggunakan software tersebut untuk membuat aplikasi.
-          Legalitas dari aplikasi yang dibuat terjamin, dll.
Selain memiliki keuntungan, penggunaan software open source dalam pembuatan aplikasi juga memiliki kerugian,yaitu:
-    Sulit dalam penggunaan softwarenya, tidak banyak referensi yang membahas penggunaan software-software open source, dll.

(mugos.ums.ac.id/pub/buletin/poss-buletin/)

Senin, 16 Januari 2012

OSGi

Open Service Gateway OSGi

Jumat, 06 Januari 2012

DPR si pandai menghamburkan uang negara.

Setelah menyiapkan dana renovasi toilet sebesar Rp2 miliar, kini DPR juga merenovasi parkiran motor. Anggaran yang disediakan untuk perbaikan fasilitas parkiran motor di lingkungan DPR menyedot anggaran Rp3 miliar.


"Sekarang kita lihat motor parkir di mana-mana," kata Kepala Biro pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR, Soemirat, di gedung DPR, Jakarta, Rabu 4 Januari 2012.


Menurut Soemirat, renovasi lahan parkir dikarenakan fasilitas sejenis yang sudah ada dinilai kurang memadai. Maka itu, parkiran motor yang sudah ada akan dibangun ulang menjadi dua lantai.


"Konsepnya dua lantai. Itu untuk 800 motor," ujar Soemirat. Rencananya, proyek yang sedang berjalan ini akan dikerjakan perusahaan PT Baitul Rahmad Jaya.


Saat ini pengerjaan renovasi lahan parkir motor sedang dilakukan. Pengerjaan proyek ini sudah berjalan sejak sebelum masa reses akhir tahun 2011 anggota DPR. Untuk sementara, lahan parkir sementara dipindah ke lapangan depan gedung Nusantara I. (http://forum.kompas.com/nasional/59353-dana-rp3-m-untuk-renovasi-parkir-motor-dpr.html)

Total Renovasi Toilet DPR sebanyak 2 milyar rupiah?

oilet pria di lantai satu Gedung Nusantara I DPR, tepat di samping ruang Komisi IX, kini tak lagi dialiri air. Bercak debu hitam menodai putihnya wastafel. Cairan pembersih lantai berserakan beserta alat pembersih lantai. Selembar kertas peringatan tertempel di pintu masuk toilet tersebut, "Mohon maaf, toilet sedang dalam perbaikan."

Sebelum diperbaiki, toilet tersebut sering kali terlihat bersih, tetapi bau tak sedap menusuk hidung. "Itu karena saluran pembuangan air wudhu dan air kloset bercampur menjadi satu," jelas Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR Sumirat di Jakarta, Rabu (4/1).

Bau tak sedap, dinilainya, selalu ada karena saluran air belum diperbaiki sejak 1994. Sudah lama memang. Sejak dulu, toilet dan berbagai infrastruktur gedung hanya sekadar direhabilitasi atau dirawat berkala. Ada yang per lima tahun dan ada yang setiap tahun. Perawatan pun bergantung pada kondisi kerusakan. Ada yang parah, sedang, dan ringan.

Yang akan dilakukan dengan lebih dari 200 toilet adalah perawatan. Perawatan ini berlaku mulai lantai dua hingga 23. Sedangkan, toilet di lantai satu tidak masuk perawatan karena kondisinya masih bagus. Perawatan mencakup perbaikan pipa dan saluran air. Sepanjang 2011 ini, air yang mengalir dari pipa belum terkontrol maksimal sehingga tekanan dari air di lantai 23 ke lantai bawah terkadang melampaui batas.

Hal ini mengakibatkan jet shower untuk pembersihan setelah buang air besar kerap rusak. Kekuatan tekanan air seharusnya hanya dua taf, tapi ternyata mencapai delapan taf. "Terkadang ada penggantian jet shower beberapa kali dalam sehari. Kami tidak ingin ini terjadi lagi," paparnya. Saluran air nantinya juga akan dipisahkan antara air dari kloset dan wudhu agar bau tak sedap hilang. Bau itu mengandung CO yang beracun dan bisa berbahaya bagi pengguna toilet.

Perawatan toilet ini adalah amanat UU Nomor 28/2002 tentang Bangunan dan Gedung dan PP Nomor 36/2005. Di dalamnya ada persyaratan bangunan gedung dan teknis administratif. Keandalan bangunan disebutkan di dalamnya yang berkaitan dengan keselamatan saat membangun dan sesudah dibangun, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.

Menurut Sumirat, bangunan negara dibuat cukup nyaman, tak perlu nikmat. "Kalau nikmat nanti bisa tidur di toilet." Yang penting, ketika buang air kecil atau besar, seseorang tak perlu menutup hidung. Bila perlu, katanya, bisa sambil membaca koran, majalah, buku, atau bahkan draf rancangan atau revisi UU. Sehingga, waktu tak terbuang sia-sia hanya karena buang air besar. Toilet di DPR, dinilainya, belum ramah bagi penyandang difabel. Jika mereka bertamu ke gedung wakil rakyat, harus dibantu untuk ke toilet.

Untuk jumlah anggaran yang dibutuhkan, Sumirat menyatakan maksimal mencapai dua miliar rupiah. "Kalau kurang dari itu, maka sisanya akan dikembalikan ke kas negara," tambahnya. Diakuinya, anggaran perawatan per toilet tidak bisa diprediksi karena masing-masing toilet memiliki tingkat perawatan yang berbeda.

Tak ada yang salah dalam rencana perawatan toilet karena hal ini adalah rutinitas berkala. Lagi pula, kata mantan karyawan di Kementerian Pekerjaan Umum ini, usia toilet dan gedung DPR sudah mencapai 18 tahun. Standar usia pipa untuk menyalurkan air adalah sembilan tahun. "Jadi, memang sudah jauh melampaui batas maksimal sehingga perlu dicek lagi," tambahnya.

Untuk perawatan toilet DPR ini, proses tender akan dilangsungkannya mulai 2012 ini. Siapa yang menawarkan harga murah dan rasional, maka dialah yang menang. Pemenang tender tidak cukup sekadar menawarkan harga murah. Nantinya juga akan ada klarifikasi tawaran tender. Apa yang sudah ditawarkan tidak boleh diubah lagi. "Kita memeriksa detail tawaran peserta tender," jelasnya. Untuk proses itu, semuanya berlangsung transparan dan akan dimasukkan ke website setjen DPR.

Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan, perawatan toilet itu tidak penting. "Kinerjanya yang penting dan harus ditingkatkan." Buat apa toilet bagus kalau banyak yang membolos saat sidang paripurna. RUU yang disahkan saja hanya sekitar 38 sejak 2010 dari 70 yang direncanakan. Hal ini menurutnya cukup tragis.

Tak hanya itu, guru besar Ilmu Politik UI Prof Iberamsjah berpendapat bahwa anggaran sebesar itu kelewatan. Hal itu tidak sebanding dengan kinerja DPR yang malas dan dinilai tidak memihak rakyat. "Semua orang sudah tahu mereka malas, buat apa diberi fasilitas seperti itu? Mereka harusnya berkaca agar tahu diri."

Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menyatakan, sepanjang 2010, tak terdengar cerita manis dari DPR, kecuali satu hal, Pansus Bank Century. Itu pun berakhir mengambang. Di luar itu, kisah DPR adalah kemalasan, percaloan dana APBN, sikap hidup yang hedonis, dan penghamburan uang negara lewat studi banding dan pembangunan fasilitas DPR.

Bagaimana DPR tidak tahu urusan penggunaan dana mencapai dua miliar rupiah hanya untuk sekadar urusan buang hajat. "Oleh karena itu, kita mendesak agar DPR menunda rencana perbaikan toilet." tegas Ray. DPR menggunakan dana negara untuk sebanyaknya memfasilitasi kebutuhan rakyat. DPR seharusnya menunda kesenangan diri sendiri untuk kepentingan rakyat agar mereka bersikap mulia.ed: dewi mardiani (http://republika.co.id:8080/koran/0/151456/Rp_2_Miliar_untuk_Perawatan_Toilet_DPR)

SBY belum tertarik menggunakan mobil ESEMKA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum berencana menggunakan mobil Esemka buatan siswa SMK Solo. Presiden saat ini masih menggunakan mobil sedan Mercedes Benz S600L type W221 buatan Jerman.
"Ya nanti cobalah (tanyakan ke Presiden). Kita tunggulah. Gimana saya mau komentar. Itu kan masih dalam tahap ide. Maksudnya rencana, toh. kita lihat lah,' kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrian Pasha di kompleks Istana Kepresidenan RI Jakarta, Kamis (5/1/2011), petang.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan akan menghadiahkan mobil Esemka kepada Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono.
Menurut Julian sejauh ini belum ada tanggapan dari Presiden soal heboh mobil Esemka.
"Presiden sudah mendengar dan mengapresiasi. Itu kan bentuk wujud dari kreativitas. Hasil inovasi dari putra bangsa, patut dihargai," kata Julian.
Dibandingkan dengan mobil Esemka, mobil sedan Mercedes Benz S600L type W221 buatan Jerman yang digunakan SBY sekarang ini memang sangat berbeda.
Sedan bernomor polisi RI 1 ini dirancang anti senjata militer standard, dengan tingkat resintensi eropa B6/B7. Demikian pula mobil lapis baja ini mampu memberikan perlindungan terhadap granat tangan dan bahan-bahan peledak lainnya (http://www.tribunnews.com/2012/01/05/sby-belum-berencana-gunakan-mobil-esemka)