Senin, 16 Januari 2012

OSGi

Open Service Gateway OSGi

Jumat, 06 Januari 2012

DPR si pandai menghamburkan uang negara.

Setelah menyiapkan dana renovasi toilet sebesar Rp2 miliar, kini DPR juga merenovasi parkiran motor. Anggaran yang disediakan untuk perbaikan fasilitas parkiran motor di lingkungan DPR menyedot anggaran Rp3 miliar.


"Sekarang kita lihat motor parkir di mana-mana," kata Kepala Biro pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Sekretariat Jenderal DPR, Soemirat, di gedung DPR, Jakarta, Rabu 4 Januari 2012.


Menurut Soemirat, renovasi lahan parkir dikarenakan fasilitas sejenis yang sudah ada dinilai kurang memadai. Maka itu, parkiran motor yang sudah ada akan dibangun ulang menjadi dua lantai.


"Konsepnya dua lantai. Itu untuk 800 motor," ujar Soemirat. Rencananya, proyek yang sedang berjalan ini akan dikerjakan perusahaan PT Baitul Rahmad Jaya.


Saat ini pengerjaan renovasi lahan parkir motor sedang dilakukan. Pengerjaan proyek ini sudah berjalan sejak sebelum masa reses akhir tahun 2011 anggota DPR. Untuk sementara, lahan parkir sementara dipindah ke lapangan depan gedung Nusantara I. (http://forum.kompas.com/nasional/59353-dana-rp3-m-untuk-renovasi-parkir-motor-dpr.html)

Total Renovasi Toilet DPR sebanyak 2 milyar rupiah?

oilet pria di lantai satu Gedung Nusantara I DPR, tepat di samping ruang Komisi IX, kini tak lagi dialiri air. Bercak debu hitam menodai putihnya wastafel. Cairan pembersih lantai berserakan beserta alat pembersih lantai. Selembar kertas peringatan tertempel di pintu masuk toilet tersebut, "Mohon maaf, toilet sedang dalam perbaikan."

Sebelum diperbaiki, toilet tersebut sering kali terlihat bersih, tetapi bau tak sedap menusuk hidung. "Itu karena saluran pembuangan air wudhu dan air kloset bercampur menjadi satu," jelas Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR Sumirat di Jakarta, Rabu (4/1).

Bau tak sedap, dinilainya, selalu ada karena saluran air belum diperbaiki sejak 1994. Sudah lama memang. Sejak dulu, toilet dan berbagai infrastruktur gedung hanya sekadar direhabilitasi atau dirawat berkala. Ada yang per lima tahun dan ada yang setiap tahun. Perawatan pun bergantung pada kondisi kerusakan. Ada yang parah, sedang, dan ringan.

Yang akan dilakukan dengan lebih dari 200 toilet adalah perawatan. Perawatan ini berlaku mulai lantai dua hingga 23. Sedangkan, toilet di lantai satu tidak masuk perawatan karena kondisinya masih bagus. Perawatan mencakup perbaikan pipa dan saluran air. Sepanjang 2011 ini, air yang mengalir dari pipa belum terkontrol maksimal sehingga tekanan dari air di lantai 23 ke lantai bawah terkadang melampaui batas.

Hal ini mengakibatkan jet shower untuk pembersihan setelah buang air besar kerap rusak. Kekuatan tekanan air seharusnya hanya dua taf, tapi ternyata mencapai delapan taf. "Terkadang ada penggantian jet shower beberapa kali dalam sehari. Kami tidak ingin ini terjadi lagi," paparnya. Saluran air nantinya juga akan dipisahkan antara air dari kloset dan wudhu agar bau tak sedap hilang. Bau itu mengandung CO yang beracun dan bisa berbahaya bagi pengguna toilet.

Perawatan toilet ini adalah amanat UU Nomor 28/2002 tentang Bangunan dan Gedung dan PP Nomor 36/2005. Di dalamnya ada persyaratan bangunan gedung dan teknis administratif. Keandalan bangunan disebutkan di dalamnya yang berkaitan dengan keselamatan saat membangun dan sesudah dibangun, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan.

Menurut Sumirat, bangunan negara dibuat cukup nyaman, tak perlu nikmat. "Kalau nikmat nanti bisa tidur di toilet." Yang penting, ketika buang air kecil atau besar, seseorang tak perlu menutup hidung. Bila perlu, katanya, bisa sambil membaca koran, majalah, buku, atau bahkan draf rancangan atau revisi UU. Sehingga, waktu tak terbuang sia-sia hanya karena buang air besar. Toilet di DPR, dinilainya, belum ramah bagi penyandang difabel. Jika mereka bertamu ke gedung wakil rakyat, harus dibantu untuk ke toilet.

Untuk jumlah anggaran yang dibutuhkan, Sumirat menyatakan maksimal mencapai dua miliar rupiah. "Kalau kurang dari itu, maka sisanya akan dikembalikan ke kas negara," tambahnya. Diakuinya, anggaran perawatan per toilet tidak bisa diprediksi karena masing-masing toilet memiliki tingkat perawatan yang berbeda.

Tak ada yang salah dalam rencana perawatan toilet karena hal ini adalah rutinitas berkala. Lagi pula, kata mantan karyawan di Kementerian Pekerjaan Umum ini, usia toilet dan gedung DPR sudah mencapai 18 tahun. Standar usia pipa untuk menyalurkan air adalah sembilan tahun. "Jadi, memang sudah jauh melampaui batas maksimal sehingga perlu dicek lagi," tambahnya.

Untuk perawatan toilet DPR ini, proses tender akan dilangsungkannya mulai 2012 ini. Siapa yang menawarkan harga murah dan rasional, maka dialah yang menang. Pemenang tender tidak cukup sekadar menawarkan harga murah. Nantinya juga akan ada klarifikasi tawaran tender. Apa yang sudah ditawarkan tidak boleh diubah lagi. "Kita memeriksa detail tawaran peserta tender," jelasnya. Untuk proses itu, semuanya berlangsung transparan dan akan dimasukkan ke website setjen DPR.

Ketua Fraksi PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan, perawatan toilet itu tidak penting. "Kinerjanya yang penting dan harus ditingkatkan." Buat apa toilet bagus kalau banyak yang membolos saat sidang paripurna. RUU yang disahkan saja hanya sekitar 38 sejak 2010 dari 70 yang direncanakan. Hal ini menurutnya cukup tragis.

Tak hanya itu, guru besar Ilmu Politik UI Prof Iberamsjah berpendapat bahwa anggaran sebesar itu kelewatan. Hal itu tidak sebanding dengan kinerja DPR yang malas dan dinilai tidak memihak rakyat. "Semua orang sudah tahu mereka malas, buat apa diberi fasilitas seperti itu? Mereka harusnya berkaca agar tahu diri."

Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menyatakan, sepanjang 2010, tak terdengar cerita manis dari DPR, kecuali satu hal, Pansus Bank Century. Itu pun berakhir mengambang. Di luar itu, kisah DPR adalah kemalasan, percaloan dana APBN, sikap hidup yang hedonis, dan penghamburan uang negara lewat studi banding dan pembangunan fasilitas DPR.

Bagaimana DPR tidak tahu urusan penggunaan dana mencapai dua miliar rupiah hanya untuk sekadar urusan buang hajat. "Oleh karena itu, kita mendesak agar DPR menunda rencana perbaikan toilet." tegas Ray. DPR menggunakan dana negara untuk sebanyaknya memfasilitasi kebutuhan rakyat. DPR seharusnya menunda kesenangan diri sendiri untuk kepentingan rakyat agar mereka bersikap mulia.ed: dewi mardiani (http://republika.co.id:8080/koran/0/151456/Rp_2_Miliar_untuk_Perawatan_Toilet_DPR)

SBY belum tertarik menggunakan mobil ESEMKA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) belum berencana menggunakan mobil Esemka buatan siswa SMK Solo. Presiden saat ini masih menggunakan mobil sedan Mercedes Benz S600L type W221 buatan Jerman.
"Ya nanti cobalah (tanyakan ke Presiden). Kita tunggulah. Gimana saya mau komentar. Itu kan masih dalam tahap ide. Maksudnya rencana, toh. kita lihat lah,' kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrian Pasha di kompleks Istana Kepresidenan RI Jakarta, Kamis (5/1/2011), petang.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan akan menghadiahkan mobil Esemka kepada Presiden SBY dan Wakil Presiden Boediono.
Menurut Julian sejauh ini belum ada tanggapan dari Presiden soal heboh mobil Esemka.
"Presiden sudah mendengar dan mengapresiasi. Itu kan bentuk wujud dari kreativitas. Hasil inovasi dari putra bangsa, patut dihargai," kata Julian.
Dibandingkan dengan mobil Esemka, mobil sedan Mercedes Benz S600L type W221 buatan Jerman yang digunakan SBY sekarang ini memang sangat berbeda.
Sedan bernomor polisi RI 1 ini dirancang anti senjata militer standard, dengan tingkat resintensi eropa B6/B7. Demikian pula mobil lapis baja ini mampu memberikan perlindungan terhadap granat tangan dan bahan-bahan peledak lainnya (http://www.tribunnews.com/2012/01/05/sby-belum-berencana-gunakan-mobil-esemka)

Jembatan Kutai Runtuh, Dua Pejabat PU Ditahan

Polisi akhirnya melakukan penahanan terhadap dua tersangka Jembatan Kutai Kartanegara yang roboh. Penahanan dilakukan setelah polisi merasa bukti-bukti yang dikumpulkan cukup. Dua tersangka yang ditahan mulai malam ini di Mapolres Kukar itu adalah ST dan YS.

Polisi mengumumkan perihal penahanan itu malam ini pukul 22.00 Waktu Indonesia Tengah, Rabu 4 Januari 2012. Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kukar Ajun Komisaris I Nyoman Subrata menuturkan, penyidik menganggap bahwa bukti yang dimiliki sudah cukup.

Sebenarnya ada tiga tersangka yang telah ditetapkan oleh polisi. Dua tersangka yang telah ditahan itu diperiksa di urutan pertama. Jadwal pemeriksaan selanjutnya oleh polisi adalah MSF yang berasal dari swasta.

YS dan ST merupakan dua orang tersangka yang berasal dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kukar. Keduanya terlibat dalam kronologis rehabilitasi jembatan, meski tidak secara teknis.
YS misalnya, dia merupakan pemegang Kuasa Penggunaan Anggaran (KPA) di Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Kukar. Sedangkan ST adalah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dari Dinas PU Kukar.
Menurut Nasrun, sebagai pemegang KPA, YS hanya melakukan tugas membayar uang terkait pemeliharaan jembatan. Sedangkan ST lebih sebagai pimpinan proyek yang mengawasi pemeliharan.

ST dan YS mulai diperiksa sebagai tersangka sejak Selasa 4 Januari lalu. Pagi tadi, keduanya kembali menjalani pemeriksaan hingga malam. Setelah pemeriksaan maraton hingga malam hari, akhirnya polisi melakukan penahanan. Informasi yang dikumpulkan VIVAnews, hingga malam tadi penyidik Polres Kukar masih melakukan pemeriksaan terhadap satu lagi tersangka dari PT Bukaka Teknik Utama (BKU) berinisial MSF. (http://nasional.vivanews.com/news/read/277372-jembatan-runtuh--dua-pejabat-pu-ditahan)

Profesiku Kelak

Dijaman yang serba instan ini semakin banyak kebutuhan akan teknologi informasi. Masyarakat zaman sekarang lebih banyak memilih membuka facebook dibandingkan mendengarkan radio, namun sayangnya bayak waktu yang terbuang sia-sia karena penyalah gunaan teknologi informasi tersebut.
Oleh karena itu perlu dibutuhkan nya manajemen waktu untuk diri sendiri. Dengan melihat kasus ini saya tertarik untuk mengarahkan kemampuan saya untuk bergeran dibidang manajerial, dan pilihan profesi saya adalah menjadi seorang manager. Umumnya manager apa saja, khususnya saya ingin menjadi seorang manager sebuah Bank.

Kasus Mesuji

Kasus Mesuji Rusak Nama Lampung

Lembaga Masyarakat Adat Lampung (LMAL) menyatakan kasus pembantaian warga di Mesuji Lampung dan Sumatera Selatan (Sumsel), telah merusak nama dan masyarakat Provinsi Lampung secara nasional maupun internasional.

Informasi yang tersiar di media massa selama ini banyak yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan. “Saat ini, nama baik Lampung sudah rusak akibat kasus Mesuji,” kata Ilyas, salah seorang perwakilan LMAL, saat bertemu dengan Kapolda Lampung, Brigjen Pol Joodie Rooseto, di Mapolda Lampung, Rabu (4/1).

LMAL memberikan pernyataan sikap di hadapan Kapolda, terkait dengan simpang siurnya informasi kekerasan di Mesuji yang diterima masyarakat tidak saja di Lampung maupun di nasional, oleh sejumlah organisasi baik adat maupun lembaga tertentu.

Menurut Ilyas, nama Lampung sudah buruk di mata dunia, padahal Provinsi Lampung sedang membangun wilayahnya untuk kesejahteraan masyarakatnya. Menurut LMAL, kasus Mesuji yang berkembang terakhir ini sudah banyak dipolitisir, sehingga akar masalahnya tidak dapat diselesaikan.

Kapolda Lampung, Brigjen Pol Joodie Rooseto, menyatakan pihaknya masih menunggu hasil dari Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang sudah dibentuk pemerintah. Pihaknya belum bisa berbuat banyak karena belum ada perintah dari Mabes Polri.

Mengenai keotentikan video yang beredar di masyarakat terkait kasus Mesuji, ia menegaskan hal tersebut masih diteliti oleh tim yang terkait. “Semua sudah ditangani tim yang dibentuk pemerintah pusat,” kata kapolda. Kapolda menegaskan dirinya belum ada perintah lanjutan dari Mabes Polri terkait dengan kasus Mesuji.(http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/12/01/04/lx9xqz-kasus-mesuji-rusak-nama-lampung)