Selasa, 23 November 2010

pendapat demo mahasiswa dimaksar saat SBY datang

POLISI TERLUKA: ejumlah polisi berusaha menyelamatkan rekannya yang terluka saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa (19/10). Akibat dari bentrokan tersebut sejumlah polisi dan mahasiswa mengalami luka-luka dan sejumlah mahasiswa diamankan.
Makassar (SIB)
Bentrokan antara mahasiswa dengan aparat keamanan kembali meletus di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kali ini dipicu tindakan mahasiswa yang mencoba menghalangi rombongan Presiden SBY.
Presiden SBY, Selasa (19/10), menghadiri rapat koordinasi gubernur se-Indonesia di Makassar. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar.
Presiden SBY bersama sejumlah menteri tiba di Hotel Clarion sekitar pukul 11.00 Wita. Presiden pun langsung membuka rapat koordinasi para gubernur tersebut.
Dalam pidato sambutannya, SBY menyampaikan sejumlah pesan kepada para gubernur, antara lain menjaga kerukunan sosial dan keamanan serta ketertiban masyarakat di wilayah masing-masing. Menurut Presiden SBY, setiap saat bisa terjadi robeknya kerukunan sosial.
“Dari kepala desa sampai walikota, harus menjaga kerukunan sosial. Apa pun agama, suku dan parpolnya, mari kita jaga gesekan-gesekan yang berkaitan dengan kerukunan sosial dan kamtibmas,” ujar SBY.
Usai membuka acara rakor gubernur, Presiden kemudian menuju Trans Studio, tempat wisata milik pengusaha Chairul Tanjung. Di tempat ini Presiden SBY menandatangani proyek pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan, seperti bandara perintis di Palopo.
Namun puluhan mahasiswa Makassar, misalnya dari Universitas Negeri Makassar, mencoba memblokade arus lalu lintas di depan kampus mereka yang akan dilalui Presiden SBY. Aksi ini langsung direspons aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, yang berjaga di sekitar lokasi tersebut.
Para petugas membubarkan paksa aksi para mahasiswa tersebut. Para mahasiswa digiring ke dalam kampus.
Tetapi para mahasiswa tidak mau menurut begitu saja. Sebaliknya, mereka marah dan melakukan perlawanan. Para mahasiswa kemudian melempari para petugas dengan batu dan benda-benda keras lainnya.
Aksi brutal para mahasiswa ini sempat tidak dihiraukan petugas. Mereka hanya berlindung di balik tameng. Namun karena mahasiswa terus melakukan penimpukan, para anggota polisi dan TNI akhirnya bertindak tegas. Mereka membalas timpukan batu dari mahasiswa dengan lontaran gas air mata. Beberapa di antaranya juga menyerang balik para mahasiswa dengan lemparan batu.
Hingga pukul 12.50 Wita, perang batu antara mahasiswa dan aparat masih berlangsung. Akibat peristiwa itu, beberapa orang anggota polisi dilarikan ke ambulans karena kepalanya luka terkena lemparan batu.
Sejak Senin (18/10), sejumlah mahasiswa Makassar dari berbagai kampus telah menggelar aksi menolak rencana kedatangan Presiden SBY ke Makassar. Para mahasiswa menilai, pemerintahan Presiden SBY-Boediono telah gagal.
Aksi tersebut juga berujung bentrok. Sejumlah mahasiswa ditangkap polisi. Sebaliknya, seorang polisi yang kebetulan lewat lokasi bentrokan juga sempat disandera oleh para mahasiswa. Aksi ini berakhir dengan saling tukar ’sandera’.
Sejumlah Polisi dan Wartawan Luka Terkena Batu
Bentrokan antara mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan polisi mengakibatkan korban berjatuhan. Sejumlah orang terluka terkena lemparan batu, termasuk sejumlah polisi dan wartawan.
Sedikitnya 5 polisi dibawa ke ambulans dengan kepala berdarah. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Nasib naas juga dialami reporter detikcom, M Nur Abdurrahman. Amang, demikian biasa disapa, juga mengalami luka di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
Amang juga dilarikan petugas dengan ambulans menuju RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan lebih lanjut. “Tidak parah, hanya perlu dijahit sedikit,” ujar Amang, saat dihubungi redaksi detikcom dari Jakarta, Selasa (19/10).
Sebelumnya diberitakan, sejumlah mahasiswa UNM terlibat bentrok dengan aparat kepolisian dan TNI. Bentrokan dipicu tindakan mahasiswa yang mencoba menghadang rombongan SBY usai membuka rapat koordinasi gubernur se-Indonesia di Hotel Clarion.
Para petugas membubarkan paksa aksi para mahasiswa tersebut. Para mahasiswa digiring ke dalam kampus.
Tetapi para mahasiswa tidak mau menurut begitu saja. Sebaliknya, mereka marah dan melakukan perlawanan. Para mahasiswa kemudian melempari para petugas dengan batu dan benda-benda keras lainnya.
Aksi brutal para mahasiswa ini sempat tidak dihiraukan petugas. Mereka hanya berlindung di balik tameng. Namun karena mahasiswa terus melakukan penimpukan, para anggota polisi dan TNI akhirnya bertindak tegas. Mereka membalas timpukan batu dari mahasiswa dengan lontaran gas air mata. Beberapa di antaranya juga menyerang balik para mahasiswa dengan lemparan batu.
PESAWAT SUKHOI SAMBUT PRESIDEN DI MAKASSAR
Dilaporkan juga, bahwa empat pesawat Sukhoi dari Skadron 11 Makassar, Sulawesi Selatan, juga turut menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerja sehari di provinsi tersebut.
Keempat Sukhoi tersebut, Selasa siang menyambut kedatangan Presiden yang menggunakan pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia dengan pengawalan udara sejak memasuki wilayah udara Sulawesi Selatan hingga menjelang pendaratan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Empat pesawat terbaru TNI AU tersebut terbang disamping pesawat Kepresidenan, masing-masing dua di kiri dan dua di kanan.
Sementara itu Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono tiba di Makassar pada pukul 08.30 WIB atau 09:30 WITA.
SBY Datang, 1.000 Anggota TNI Disebar di Tiap Sudut Makassar
Sekitar 1.000 anggota TNI dari Kodam VII Wirabuana disebar di setiap sudut Kota Makkasar, Sulsel. Mereka mengamankan Presiden SBY yang datang dalam rangka membuka rapat koordinasi gubernur se-Indonesia di Hotel Clarion, Jalan AP Pettarani.
Pantauan detikcom pada Selasa (19/10) pukul 07.00 Wita, jalan yang akan dilalui oleh rombongan SBY dijaga anggota TNI yang dilengkapi dengan senjata laras panjang. Mereka berjaga di sepanjang jalan termasuk di depan kampus Universitas Hassanudin, Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas 45 dan Universitas Negeri Makassar.
Pengamanan juga dilakukan sepanjang flyover KM 4, Tanjung Bunga (jalan menuju Trans Mal, tempat yang akan dikunjungi SBY) serta di pasar-pasar. Pengamanan ini sangat mencolok karena di tiap perempatan jalan tampak 4 hingga 6 anggota TNI dan sebuah watercannon di flyover KM 14.
Bahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, pengelola Universitas 45 dan UMI meliburkan mahasiswanya. Meski belum ada massa yang berkumpul tapi elemen mahasiswa telah mendaftarkan diri untuk melakukan aksi untuk di beberapa titik di Makassar untuk menyambut SBY. Pada Senin kemarin, mahasiswa UMI terlibat baku hantam dengan polisi.
Adapun Polres Makassar menerjunkan anggotanya sebanyak 2 SSK untuk membantu mem-back up pengamanan kunjungan Presiden. (detikcom/Ant/y)
(http://hariansib.com/?p=147258)

No response to “pendapat demo mahasiswa dimaksar saat SBY datang”