Selasa, 23 November 2010

positif dan negatif pola hidup konsumtif

Setiap individu dari kita akan merasa senang dengan kehadiran produk atau layanan yang lebih canggih dan praktis. Tidak terkecuali teknologi internet yang telah merobohkan batas dunia dan media televisi yang menyajikan hiburan, informasi serta berita aktual. Begitu juga, handphone yang telah membantu komunikasi sesama manusia untuk kapan saja meskipun satu dengan yang lainnya berada di dunia Utara-Selatan atau belahan Timur – Laut.
Teknologi + Kebebasan – Edukasi = Kehancuran
Setiap teknologi memberikan efek positif dan negatif. Maraknya penggunaan ponsel telah menurunkan interaksi individu secara langsung. Hal ini akan cenderung membuat pola hidup manusia menjadi indivualistis. Dampak negatif ini tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari jika saja si pengguna memiliki pemahaman dan pengetahuan, etika dan sikap yang kuat (bijak-positif) untuk memanfaatkan sesuatu secara selektif dan tepat guna.
Inilah titik permasalahannya bagi anak dan remaja. Penyaring internal (pemahamam, etika dan sikap) anak dan remaja kita masih sangat rapuh. Di era kompleksitas arus kehidupan saat ini, orang tua (terutama di perkotaan) telah kehilangan daya mendidik dan membangun keluarga bagi anak-anaknya. Hal ini diperparah dengan maraknya “racun-racun” yang diterima oleh anak-anak kita saat ini. Adegan-adegan kekerasan, seksual, mistik, dan hedonisme di media TV, koran dan internet, serta sistem pendidikan sekolah yang gagal membangun karakter anak, telah menyerang anak-anak kita saat ini.
Di sisi lain, rendahnya regulasi dan law inforcement dari pemerintah dan aparaturnya, telah menyebabkan oknum-oknum perusak generasi muda kita “berkembang biak secara pesat. KKN antara pihak penguasa dengan pengusaha dalam regulasi, publikasi dan distribusi media menyebabkan jutaan pemimpin masa depan Indonesia di ujung kepunahan. Sederet keprihatinan anak dan remaja saat ini seperti kenakalan remaja, pola hidup konsumtif – hedonistik, pergaulan bebas, rokok, narkoba, dan kecanduan game on line hampir menuju budaya “gaya hidup” remaja masa kini.
Teknologi tanpa filtrasi (perlu regulasi agar kebebasan tidak jebol) dan rapuhnya edukasi serta karakter manusia mengakibatkan kehancuran bangsa.
Rokok, Narkoba, Seks, dan AIDS
Ditengah berita siswa-siswi berprestasi dalam ajang penelitian, olimpiade sains, seni dan olahraga, anak muda Indonesia saat ini terancam dalam masa chaos. Jutaan remaja kita menjadi korban perusahaan nikotin-rokok. Lebih dari 2 juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN 2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu, moral anak-anak dalam hubungan seksual telah memasuki tahap yang mengawatirkan. Lebih dari 60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak perawan lagi. Perilaku hidup bebas telah meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat kita.
Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan Anak bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007 diperoleh pengakuan remaja bahwa :
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku suka menonton film porno.
Pengakuan seorang Siswi SMA, Beginikah Remaja Kita?
“Sekarang gue lagi jomblo. Sudah dua tahun putus. Sakit juga! Habis pacaran empat tahun, dan sudah kayak suami-istri. Dulu, tiap kali ketemu, gejolak seks muncul begitu saja. Terus ML (making love) deh. Biasanya kita lakuin kegiatan itu di hotel. Kadang di rumah juga, kalau orang rumah lagi pergi semua. Kalau rumah nggak lagi sepi ya paling cuma berani ciuman dan raba sana-sini. Buat gue, semua itu biasa. Gue nglakuinnya karena merasa yakin doi bakal jadi suami gue. Gue nggak takut dosa. Kan kita sama-sama mau, jadi nggak ada paksaan. Dosa terjadi kan kalau ada paksaan. Gitu menurut gue.  Waktu putus, gue nggak nyesel sudah nglakuin itu, habis, mau gimana lagi! Santai saja! Tentang pendidikan seks, gue nggak pernah terima dari orangtua. Paling dari teman, majalah, buku, atau film”
Itulah penuturan Neila (samaran), pelajar kelas 3 sebuah SMA di Jakarta Timur, yang baru saja menjalani UAN.
Tanpa beban, remaja manis bertubuh mungil ini menceritakan pengalamannya. Ia dan sang kekasih tahu harus melakukan apa supaya hubungan seks pranikah itu tidak membuatnya hamil.
Sampai saat ini, Neila yakin orangtuanya sama sekali tidak tahu perilaku putri keduanya itu. ”Gue nggak bakal ceritalah, bisa mati mendadak mereka. Teman malah ada yang tahu, tentu saja yang punya pengalaman sama,” katanya sambil memilin-milin rambutnya.
Menurutnya, ML di kalangan remaja sekarang bukan hal yang terlalu asing lagi. Malah, ada yang sengaja merayu pria dewasa yang bisa ditemui di mal dan tempat umum lain, untuk mendapatkan uang atau barang berharga, seperti telepon seluler model terbaru, jam tangan bermerek, baju, sepatu, tas, dan sebagainya.  ”Bukan profesi sih, cuma iseng. Hitung-hitung bisa buat gaya. Mending gue `kan, yang nglakuinnya cuma sama pacar dan bukan demi duit,” sergahnya.
Biarkan atau Bertindak?
Sudah seharusnya kita kembali ke akar budaya bangsa kita. Jauh sebelumnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki nilai akar (root value) budaya yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan kesusilaan seperti tertuang dalam falsafah dan nilai Pancasila. Kondisi yang menimpa generasi muda saat ini, harus dibina dan dididik agar mereka menjadi pemimpin yang memiliki moralitas yang tinggi untuk membangun bangsa dan negaranya.
Semua pihak haruslah merasa bertanggung jawab atas kasus ini. Disamping orang tua, peran masyarakat sangatlah penting. Sistem pendidikan kita juga harus diubah. Jangan naikkan anggaran tanpa meningkatkan nilai yang sesungguhnya dari pendidikan. Pemerintah sudah seharusnya tegas melaksanakan undang-undang, dan para pengusaha, pedagang, dan web internet cobalah berhenti menyebarkan hal-hal yang merusak (karena generasi kita masih rapuh).
Hal-hal yang harusnya dilakukan:
- Pemerintah filtrasi tegas sinetron, film atau iklan  yang berisi kekerasan seksual, pergaulan bebas, mistis-religi, kekerasan-religi, ramalan serta judi.
- Menindak tegas para pelanggar UU Perlindungan Anak.
- menfilter situs-situs porno di Indonesia. Hingga saat ini saja ada 6 Situs Porno yang Paling Banyak diakses di Indonesia.
- Membangun Youth Centre, pusat pendidikan dan kreasi bagi remaja-remaja agar beraktivitas yang positif.
- Secara aktif mengontrol promosi (iklan) dan peredaran rokok.
- Memprioritaskan program pencegahan perdagangan anak, eksploitasi seksual komersial anak, dan narkoba.
- Edukasi pada masyarakat bahwa jangan mengasingkan anak-anak (yang menjadi korban), bantulah mereka untuk keluar dari permasalahan mereka (material maupun moril).
Sumber : http://www.perempuan.com/new/index.php?aid=25701&cid=11&05%2F06%2F10%2C09%3A05%3A07
(http://surabaya-metropolis.com/gaya-hidup/semakin-parah-gaya-hidup-remaja.html)

sosok presiden 2014

diera yang semakin canggih dalam ruang lingkup sistem informasi ini saya sangat mendukung sekali adanya sesosok presiden yang lebih mementingkan teknologi dibandingkan sesuatu yang tidak berguna. dengan mengadakan sosialisasi tentang teknologi kepada masyarakat indonesia maka secara otomatis pola pikir masyarakat akan berubah pula. dengan meninggalkan pola pikir yang primitif atau yang sering didengar kolot, diharapkan masyarakat akan sadar dengan perkembangan teknologi. karena dengan dituntut mobilitas yang tinggi, masyarakan akan mempunyai pemikiran yang cepat dan tepat.

pendapat demo mahasiswa dimaksar saat SBY datang

POLISI TERLUKA: ejumlah polisi berusaha menyelamatkan rekannya yang terluka saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dan polisi di Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Selasa (19/10). Akibat dari bentrokan tersebut sejumlah polisi dan mahasiswa mengalami luka-luka dan sejumlah mahasiswa diamankan.
Makassar (SIB)
Bentrokan antara mahasiswa dengan aparat keamanan kembali meletus di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kali ini dipicu tindakan mahasiswa yang mencoba menghalangi rombongan Presiden SBY.
Presiden SBY, Selasa (19/10), menghadiri rapat koordinasi gubernur se-Indonesia di Makassar. Kegiatan tersebut digelar di Hotel Clarion, Jl AP Pettarani, Makassar.
Presiden SBY bersama sejumlah menteri tiba di Hotel Clarion sekitar pukul 11.00 Wita. Presiden pun langsung membuka rapat koordinasi para gubernur tersebut.
Dalam pidato sambutannya, SBY menyampaikan sejumlah pesan kepada para gubernur, antara lain menjaga kerukunan sosial dan keamanan serta ketertiban masyarakat di wilayah masing-masing. Menurut Presiden SBY, setiap saat bisa terjadi robeknya kerukunan sosial.
“Dari kepala desa sampai walikota, harus menjaga kerukunan sosial. Apa pun agama, suku dan parpolnya, mari kita jaga gesekan-gesekan yang berkaitan dengan kerukunan sosial dan kamtibmas,” ujar SBY.
Usai membuka acara rakor gubernur, Presiden kemudian menuju Trans Studio, tempat wisata milik pengusaha Chairul Tanjung. Di tempat ini Presiden SBY menandatangani proyek pembangunan infrastruktur di Sulawesi Selatan, seperti bandara perintis di Palopo.
Namun puluhan mahasiswa Makassar, misalnya dari Universitas Negeri Makassar, mencoba memblokade arus lalu lintas di depan kampus mereka yang akan dilalui Presiden SBY. Aksi ini langsung direspons aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, yang berjaga di sekitar lokasi tersebut.
Para petugas membubarkan paksa aksi para mahasiswa tersebut. Para mahasiswa digiring ke dalam kampus.
Tetapi para mahasiswa tidak mau menurut begitu saja. Sebaliknya, mereka marah dan melakukan perlawanan. Para mahasiswa kemudian melempari para petugas dengan batu dan benda-benda keras lainnya.
Aksi brutal para mahasiswa ini sempat tidak dihiraukan petugas. Mereka hanya berlindung di balik tameng. Namun karena mahasiswa terus melakukan penimpukan, para anggota polisi dan TNI akhirnya bertindak tegas. Mereka membalas timpukan batu dari mahasiswa dengan lontaran gas air mata. Beberapa di antaranya juga menyerang balik para mahasiswa dengan lemparan batu.
Hingga pukul 12.50 Wita, perang batu antara mahasiswa dan aparat masih berlangsung. Akibat peristiwa itu, beberapa orang anggota polisi dilarikan ke ambulans karena kepalanya luka terkena lemparan batu.
Sejak Senin (18/10), sejumlah mahasiswa Makassar dari berbagai kampus telah menggelar aksi menolak rencana kedatangan Presiden SBY ke Makassar. Para mahasiswa menilai, pemerintahan Presiden SBY-Boediono telah gagal.
Aksi tersebut juga berujung bentrok. Sejumlah mahasiswa ditangkap polisi. Sebaliknya, seorang polisi yang kebetulan lewat lokasi bentrokan juga sempat disandera oleh para mahasiswa. Aksi ini berakhir dengan saling tukar ’sandera’.
Sejumlah Polisi dan Wartawan Luka Terkena Batu
Bentrokan antara mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) dengan polisi mengakibatkan korban berjatuhan. Sejumlah orang terluka terkena lemparan batu, termasuk sejumlah polisi dan wartawan.
Sedikitnya 5 polisi dibawa ke ambulans dengan kepala berdarah. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Nasib naas juga dialami reporter detikcom, M Nur Abdurrahman. Amang, demikian biasa disapa, juga mengalami luka di bagian kepala akibat terkena lemparan batu.
Amang juga dilarikan petugas dengan ambulans menuju RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan lebih lanjut. “Tidak parah, hanya perlu dijahit sedikit,” ujar Amang, saat dihubungi redaksi detikcom dari Jakarta, Selasa (19/10).
Sebelumnya diberitakan, sejumlah mahasiswa UNM terlibat bentrok dengan aparat kepolisian dan TNI. Bentrokan dipicu tindakan mahasiswa yang mencoba menghadang rombongan SBY usai membuka rapat koordinasi gubernur se-Indonesia di Hotel Clarion.
Para petugas membubarkan paksa aksi para mahasiswa tersebut. Para mahasiswa digiring ke dalam kampus.
Tetapi para mahasiswa tidak mau menurut begitu saja. Sebaliknya, mereka marah dan melakukan perlawanan. Para mahasiswa kemudian melempari para petugas dengan batu dan benda-benda keras lainnya.
Aksi brutal para mahasiswa ini sempat tidak dihiraukan petugas. Mereka hanya berlindung di balik tameng. Namun karena mahasiswa terus melakukan penimpukan, para anggota polisi dan TNI akhirnya bertindak tegas. Mereka membalas timpukan batu dari mahasiswa dengan lontaran gas air mata. Beberapa di antaranya juga menyerang balik para mahasiswa dengan lemparan batu.
PESAWAT SUKHOI SAMBUT PRESIDEN DI MAKASSAR
Dilaporkan juga, bahwa empat pesawat Sukhoi dari Skadron 11 Makassar, Sulawesi Selatan, juga turut menyambut kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kunjungan kerja sehari di provinsi tersebut.
Keempat Sukhoi tersebut, Selasa siang menyambut kedatangan Presiden yang menggunakan pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia dengan pengawalan udara sejak memasuki wilayah udara Sulawesi Selatan hingga menjelang pendaratan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Empat pesawat terbaru TNI AU tersebut terbang disamping pesawat Kepresidenan, masing-masing dua di kiri dan dua di kanan.
Sementara itu Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono tiba di Makassar pada pukul 08.30 WIB atau 09:30 WITA.
SBY Datang, 1.000 Anggota TNI Disebar di Tiap Sudut Makassar
Sekitar 1.000 anggota TNI dari Kodam VII Wirabuana disebar di setiap sudut Kota Makkasar, Sulsel. Mereka mengamankan Presiden SBY yang datang dalam rangka membuka rapat koordinasi gubernur se-Indonesia di Hotel Clarion, Jalan AP Pettarani.
Pantauan detikcom pada Selasa (19/10) pukul 07.00 Wita, jalan yang akan dilalui oleh rombongan SBY dijaga anggota TNI yang dilengkapi dengan senjata laras panjang. Mereka berjaga di sepanjang jalan termasuk di depan kampus Universitas Hassanudin, Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas 45 dan Universitas Negeri Makassar.
Pengamanan juga dilakukan sepanjang flyover KM 4, Tanjung Bunga (jalan menuju Trans Mal, tempat yang akan dikunjungi SBY) serta di pasar-pasar. Pengamanan ini sangat mencolok karena di tiap perempatan jalan tampak 4 hingga 6 anggota TNI dan sebuah watercannon di flyover KM 14.
Bahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, pengelola Universitas 45 dan UMI meliburkan mahasiswanya. Meski belum ada massa yang berkumpul tapi elemen mahasiswa telah mendaftarkan diri untuk melakukan aksi untuk di beberapa titik di Makassar untuk menyambut SBY. Pada Senin kemarin, mahasiswa UMI terlibat baku hantam dengan polisi.
Adapun Polres Makassar menerjunkan anggotanya sebanyak 2 SSK untuk membantu mem-back up pengamanan kunjungan Presiden. (detikcom/Ant/y)
(http://hariansib.com/?p=147258)

2 tahun lagi saya menjadi apa?

2 tahun sudah terlawati menjadi mahasiswa gunadarma. mungkin tidak selancar yang dibayangkan, tapi setidaknya saya bisa mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya. 2 tahun kedepan harapan saya yaitu menjadi sukses umumnya, khususnya saya ingin sukses dalam mengembangkan berbagai software untuk entertaintment musik, karna saya sangat menggilai musik. dengan berbekal ilmu yang saya dapatkan dari perkuliahan yang saya tekuni, saya yakin bisa untuk menjadi orang sukses. karena moto saya (saya "harus" sukses!) dan hal itu harus terjadi 2 tahun mendatang!!